Tuesday, December 23, 2008

Panduan Penanaman Pisang

Pisang Terbaru
Pembeli ada dua pilihan:

1. Beli anak pisang yang kecil yang dijual dalam tabung uji dan membelanya secara sendiri dalam polibag hingga besar2. Atau, beli pokok yang siap sedia dalam polibag untuk ditanam di pusat semaian tertentu.

Penanaman

Jika membeli terus dalam bentuk anak pisang dalam tabung uji, ikutlah peraturan di bawah.
a) keluarkan anak pisang yang kecil daripada botol dan bersihkan dengan teliti agar-agar yang melekat di bahagian akar anak pokok tersebut.
b) Pindahkan anak pisang yang telah dibersihkan ke dalam polibag berukuran 6″ X 8″ mengandungi tanah dan sabut kelapa, baja N:P:K (15:15:15) dan kompos. Letakkan polibag di bawah teduhan 70 %.

Pengairan

Siram air 3 kali sehari dalam 2 minggu pertama kemudian selepas tempoh ini, 2 kali sehari sehingga ditanam di ladang.

Jarak Penanaman

Tanam pada ketumpatan 2200 pokok/hektar dan jarak 1.5 meter di antara pokok dalam satu baris dan 3.0 meter di antara barisan.
Pengendalian Penyakit Layu Pada Tanaman Pisang
Tanaman pisang mudah tumbuh di berbagai tempat, penanaman yang dilakukan oleh petani belum teratur dan sering dicampur dengan tanaman lainnya. Selain itu pemeliharaan tanaman pisang belum dilakukan secara intensif, sehingga produksi dan mutu buah yang dihasilkan masih rendah.

Jenis Penyakit


a. Penyakit Layu Fusarium (Penyakit Panama)

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysparum f. sp. cubense. Jamur penyebab penyakit ini hidup didalam tanah, masuk ke dalam akar, selanjutnya masuk ke dalam bonggol dan jaringan pembuluh. Gejala dari penyakit ini adalah sepanjang jaringan pembuluh pada batang semu berwarna coklat kemerahan. Daun menguning dan menjadi layu, tangkainya menjadi terkulai dan patah. Kadang-kadang lapisan luar batang semu terbelah dari bawah ke atas. Yang paling khas adalah jika pangkal batang dibelah membujur, terlihat garis-garis coklat atau hitam dari bonggol ke atas melalui jaringan pembuluh ke pangkal dan tangkai daun. Penularan penyakit ini dapat melalui bibit, tanah dan air yang mengalir mengandung spora jamur.

b. Penyakit Layu Bakteri (Penyakit Darah atau Penyakit Moko)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas Solanacearum. Disebut penyakit darah, karena bila akar tinggal/bonggol tanaman sakit dipotong maka keluar cairan kental yang berwarna kemerahan dari berkas pembuluh. Gejala penyakit layu bakteri pada tanaman pisang adalah layunya daun-daun tua sebelum waktunya, daun menguning dan mati, pada tanaman muda terjadi kelayuan yang menyeluruh. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui bibit terinfeksi, serangga yang mengunjungi bunga, alat-alat pemangkasan dan kontak akar.

c. Pengendalian Penyakit Layu
menanam bibit pisang yang sehat
melakukan pemupukan yang seimbang
sanitasidan drainase kebun yang baik agar waktu hujan, air tidak mengalir di permukaan tanah
memelihara tanaman dengan hati-hati untuk mengurangi terjadinya luka pada akar.
untuk mencegah penularan oleh serangga melalui luka pada bunga yang rontok, maka dapat dilakukan pemotongan jantung.

BINATANG PEROSAK

Binatang perosak yang seringkali menyerang pokok pisang ialah bubuk atau kumbang. Masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan racun serangga seperti dieldrin.

Penyakit Anthracnose
Gejala ini berlaku apabila bintik-bintik telah muncul dan menyerang buah pisang yang sedang dalam penghantaran dengan menggunakan kapal.

Penyakit Darah Pisang

PENDAHULUAN

Komoditas hortikultura selama ini telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan petani. Perkembangan komoditas hortikultura di NTB akhir-akhir ini mendapat perhatian besar khusus tanaman pisang karena tanaman ini banyak memberikan manfaat diantaranya pemenuhan gizi keluarga dan penambahan pendapatan petani. Pisang termasuk salah satu jenis buah buahan yang cukup potensial di NTB, populasinya cukup besar. Selain itu, permintaan domestik cukup meningkat karena pertumbuhan penduduk, kesadaran masyarakat terhadap gizi,peningkatan pendapatan dan pendidikan serta berkembangnya NTB menjadi daerah wisata nasional maupun internasional. Dua tahun terakhir perkembangan tanaman pisang di NTB mengalami penurunan terutama diakibatkan adanya serangan penyakit, yang disebabkan oleh bakteri. Ferken (1972) mengidentifikasikan penyakit darah pisang disebabkan oleh bakteri (Pseudomonas solanacearum).

CARA MENULAR

Bakteri Pseudomonas solanacearum ini dapat ditularkan ke tanaman sehat melalui : tanaman, alat-alat pertanian, tanah yang terbawa alat-alat transportasi, aliran air dan vektor serangga yang menghisap bunga (jantung) pisang. Berdasarkan pemantauan di lapangan, penyakit darah pisang sudah menyebar ke seluruh sentra pertanaman pisang di pulau Lombok dan Sumbawa. Hasil penelitian Sudirman (2000) tentang penyakit darah pisang (Pseudomonas solanacearum) menyatakan bahwa dari sepuluh jenis tanaman pisang yang diuji, pisang kepok dan pisang raja sangat peka (tidak tahan), sedangkan pisang emas lebih tahan. Pisang ketip, pisang susu, pisang hijau, pisang kapal dan pisang ambon bereaksi tidak konsisten.

TANDA SERANGAN

Penyakit Darah Pisang (Pseudomonas solanacearum) kebanyakan mulai menunjukkan tanda serangan pada tanaman yang sudah berbuah, sedang pada tanaman yang masih muda belum menampakkan tanda serangan yang jelas.

1. Pada tanaman dewasa (tanaman pisang yang sudah berbuah) tanda serangan dapat dilihat pada daun ketiga atau keempat dari atas (pucuk) yang mulai menguning serta disusul dengan daun berikutnya lalu mengering. Akibat dari semua daun menguning, maka pertumbuhan buah tidak sempurna.

2. Apabila buah-buah pisang tersebut di potong atau di belah terlihat adanya cairan atau getah kental berwarna coklat kemerahan yang berbau busuk.

3. Pada bagian dalam bungkul dan batang pisang yang sudah terkena penyakit, apabila dipotong bagian tengah terlihat bintik-bintik berwarna coklat kemerahan. Akhirnya berlanjut tanaman pisang akan menjadi kering dan mati.

UPAYA PENGENDALIAN

Ada beberapa upaya yang bisa dilaksanakan pada tingkat serangan tertentu sebagai berikut:

1. Perketat Karantina
Buah pisang dapat diangkut ke mana-mana untuk tidak terjadi serangan (menular) pada lokasi lain, perlu di perketat pengawasan lalu lintas perdagangan pisang, apakah pisang tersebut berasal dari daerah yang sudah terserang, perlu dilarang memasukkan ke daerah yang belum terserang penyakit tersebut.

2. Sanitasi
Sanitasi sangat penting bagi petani yang mempunyai areal tanaman pisang, agar diperhatikan lingkungan kebun pisang agar selalu bersih, jangan sembarangan menempatkan batang-batang pisang yang sudah di tebang. Dan buat parit di sekitar barisan pisang, sehingga tidak tergenang apabila ada air hujan. Terapkan sistem drainase yang baik. Buat parit disekitar barisan tanaman pisang, sehingga tidak tergenang apabila ada air hujan.

3. Desinfektan peralatan
Peralatan yang akan dipergunakan harus disteril/dibersihkan dulu.

4. Pemupukan
Pemupukan dengan bahan organik akan meningkatkan aktivitas mikroorganisme antagonis untuk membunuh bakteri perusak.

5. Isolasi spot
Apabila tanaman pisang sedang/akan keluar bunga dilakukan proteksi terhadap bunga tanaman pisang dari vektor serangga yaitu : di bungkus dengan kain, kertas agar tidak di kunjungi oleh serangga penular sampai selesai pembungaan.

6. Eradikasi
Apabila sudah terjadi serangan berat pada tanaman pisang, diadakan pemusnahan (menebang semua pisang yang ada pada lahan tersebut, dan diganti dengan tanaman pisang yang tahan terhadap penyakit darah pisang (Pseudomonas solanacearum).

Panduan Penanaman Roselle

Panduan Menanam RoselleROSELLE, asam raya atau asam susur di kalangan orang tempatan merupakan tumbuhan industri dalam keluarga Malvacee. Tumbuhan berbunga merah dengan nama saintifik Hibiscus sabdariffa L.dipercayai berasal dari Afrika Barat tetapi ada yang mendakwa ia berasal dari India.Di negara ini, roselle ditanam secara komersial oleh pekebun kecil di Terengganu atas tanah bris dan berkembang di beberapa kawasan di Johor.

Kaliks atau kelopak dari bunga roselle boleh diproses untuk mengeluarkan jus minuman, jem dan jeli.Ia mengandungi kandungan vitamin C( asid askorbik ) yang tinggi iaitu sebanyak 260-280 miligram(mg) bagi setiap 100gram(g) kaliks kering.Selain itu,setiap 100g kaliks segar mengandungi 2.85 ug vitamin D, 0.04 mg vitamin B1, 0.06 vitamin B2 dan 0.05 mg vitamin B2 kompleks.Roselle merupakan tanaman semusim dengan pokok bersaiz renik dan bolehtumbuh pada ketinggian 205 sentimeter ( sm ).

Tempoh hayat ekonominya ialah enam hingga 10 bulan dan pada masa itu beberapacabang akan keluar dari batang utama.Batangnya berwarna merah gelap dan biasanya pokok akan lodge semasa matang kecuali pangkasan dibuat.Daunnya berwarna hijau dan dan semasa peringkat awal, daun berbentuk bujur danBertukar ke bentuk tiga jari.Pokok mula berbunga pada pada usia 45 hingga 60 hari selepas ditanam dan sekuntum bunga akan keluar pada setiap ketiak daun.Buah roselle berwarna merah gelap dan akan matang pada umur 35 hari selepas bunga kembang.

Setiap buah akan mengandungi lima kaliks dan bercantum bersama di bahagian bawah bunga.Roselle hidup subur di tanah mineral dan tanah bris dan penanaman di tanah bris memerlukan pengairan dan pembajaan yang baik.PenanamanPenanaman hanya menggunakan biji benih di mana biji disemai dalam bekas yang sesuai dan anak benih sedia untuk ditanam ketika berumur 10-15 hari.Roselle ditanam di atas batas berukuran 60 sm di tanah bris dan 90 sm di tanah mineral.Ini akan memberikan kepadatan 7, 400 pokok sehektar pada tanah mineral dan 11, 100 pokok sehektar pada tanah bris.Penanaman roselle di tanah bris memerlukan penggunaan baja organik seperti tahi ayam dan baja sebatian NPK 15:15:15 dan NPK 12:12:17:2.PengairanSistem pengairan di peningkat ladang perlu dibina bagi menentukan paras air 60 sm dani permukaan. Bekalan air tambahan melalui sistem pengairan renjis perlu dibina.

Penyakit kulat biasa menyerang ialah reput daun (Coniella rnusaiaensis var.Hibisci) dan reput batang (Phoina spp).Kejadian ini mudah berlaku sewaktu musim hujan. Kawalan menggunakan racun kimia seperti Carbendazim pada 0.05 peratus adalah disyorkan. Serangga perosak yang biasa menyerang Roselle adalah bena hijau, kumbang dan kutu (Podogrica gemelle, Phylloreta spp.).Pengawalan boleh dilakukan dengan menggunakan Deltamethrin, Fenvalerate atau Carbaryl. Buah Roselle cukup matang dan sedia untuk dipungut pada 20 hingga 30 hari selepas bunga kembang. Pungutan buah roselle patut dilakukan pada selang tujuh hingga 10 hari untuk tempoh 50 hingga 60 hari.

Pungutan dilakukan secara manual dengan memotong buah menggunakan gunting. Buah roselle perlu diproses dalam tempoh dua hari di mana buah dibuang kapsul untuk mendapatkan kaliks.

Panduan Penanaman Cili/Lada Solok

Ingin menanam cili tetapi tidak tahu bagaimana! Ikuti petua yang disarankan oleh Prof. Madya Dr. Ahmad Mahir Mokhtar dan Prof. Dr. Ismail Ahmad dari UKM.

Penyediaan Kawasan

 Meletakkan Sungkupan
 Penyemaian dan Penyediaan Anak Benih
 Pengubahtanaman
 Penyiraman
 Pembajaan
 Pengawalan Rumpai, Perosak Tanaman dan Penyakit
 Pungutan Hasil

Penyediaan kawasan

 Pengapuran – dilakukan sekurang-kurangnya 2 minggu sebelum pengubahtanaman. Untuk tanah gambut dan berasid, pengapuran pada kadar 2 tan/ha setahun. Untuk tanah berasid yang sangat rendah (pH 3.5 –3.7), pengapuran pada kadar 10 – 25 tan/ha setahun.
 Penyuburan tanah – tambahkan najis haiwan pada tanah berpasir & tanah liat
 Pembajakkan – tanah dibajak dan digembur sedalam 15-20sm untuk meningkatkan sistem pengairan dan pengudaraan tanah serta untuk mencampuradukkan bahan organik.

Batas

 penanaman satu baris sebatas : lebar batas 50, tinggi 30 sm
 penanaman dua baris sebatas : lebar batas 120 - 150 sm
 jarak antara batas : 60 –100 sm
 antara batas : perlu diselangi parit seluas 75 sm untuk mengatasi air bertakung dan banjir

Meletakkan sungkupan

 Untuk mengawal rumpai, penyakit & serangga
 Mengekalkan kelembapan tanah & mencegah hakisan
 Bahan sungkupan : plastik `silvershine’, lalang kering atau jerami padi.

Penyemaian dan penyediaan anak benih

Biji benih

 200 hingga 300 gm/ha (bergantung pada peratus percambahan)
 Direndam atau dilembabkan semalaman sebelum disemai (campuran vitamin-hormon pada air boleh meningkatkan peratus percambahan).

Kaedah penyemaian

 Boleh dilakukan di dalam dulang semaian (60 x 30 x 10 sm) yang boleh menampung 100 anak benih atau di dalam beg-beg plastik
 diletakkan di bawah kawasan teduh berjaring> halus untuk mengurangkan pancaran terik matahari dan mengelakkan serangga perosak
 Baja NPKMg (12:12:17:2:TE) dicampurkan dengan kadar 7 gm/liter tanah. ‘Seed-raiser’ boleh menambahkan peratus percambahan.
 Selepas 2 minggu, anak cambahan dipindahkan ke dalam polibeg bersaiz 15 x15 sm yang mengandungi campuran tanah, najis haiwan dan pasir dengan nisbah 3:2:1
 Teduhan pada anak-anak pokok dibuang secara berperingkat.
 Penyemaian juga boleh dilakukan terus di ladang dengan memberi teduhan.

Pengubahtanaman

 Anak-anak pokok berumur 5 hingga 7 minggu diubahtanam atas paras daun pertama dalam tanah bagi mengelak pokok tumbang.
 Jarak tanaman boleh dijarangkan (75 x 100 sm atau 50 x 60 sm) atau dirapatkan (15 x 15 sm @ 40,000 –45,000 pokok/ha) mengikut varieti.
 Bagi Cilibangi -4 yang berpokok kecil dan berhasil kurang setiap pokok, jarak tanaman >yang rapat disyorkan untuk mendapatkan hasil yang tinggi per hektar.
 Pengubahtanaman perlu dilakukan pada waktu redup atau petang diikuti dengan penyiraman air untuk mengelakkan kejutan.
 Selepas seminggu, pokok yang berpenyakit dicabut, dibakar dan disulam dengan pokok sihat.
Penyiraman

Dilakukan 2 kali sehari dengan sistem ‘sprinkler’ pada awal pagi dan petang

Pembajaan

 Pembajaan mesti dilakukan mengikut elemen-elemen baja yang diperlukan secukupnya
 Baja NPK berwarna hijau (15:15:15) atau baja cecair (15:30:15) digunakan untuk pembajaan asas.
 Baja buah NPKMg berwarna biru (12:12:17:2:TE) atau baja cecair (18:18:21) untuk pembajaan pokok dewasa.
 Hormon dan vitamin tumbuhan boleh digunakan untuk menjamin kesihatan pokok.
 Jumlah baja NPK dan NPKMg yang digunakan adalah 1.8 – 2.5 tan/ha dan dibahagikan kepada 4 kali pembajaan.
 Pembajaan asas dibuat sekali sebelum atau ketika pengubahtanaman diikuti dengan 3 pusingan pembajaan permukaan.
 Sebanyak 10 g baja ditabur di sekeliling pokok setiap 2 minggu. Baja cecair dilarutkan pada kadar 1 sudu besar per liter air. Baja cecair 15:30:15 disembur dari pangkal pokok hingga ke daun setiap 7-10 hari sehingga pokok berbunga. Baja cecair 18:18:21 juga disembur pada kadar yang sama.

Pengawalan rumpai, perosak tanaman dan penyakit

 Racun rumpai pracambah digunakan selepas tanah disediakan untuk mengawal rumpai
 Racun serangga digunakan untuk mengelakkan serangan kutu daun dan hamama serta vektor afid yang membawa penyakit virus.
 Pelekat (perangkap) lalat buah boleh digunakan semasa pembuahan.
 Varieti-varieti Cilibangi rintang kepada penyakit kerekot daun (virus CVMV) dan antraknos buah. Racun kulat digunakan untuk penyakit kulat yang lain.

Pungutan hasilHasil dipetik ketika pokok berumur 12 hingga 16 minggu. Purata hasil 16-20 tan/ha.